PENGARUH KIPK TERHADAP GAYA HIDUP HEDONISME MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2023

Sabrina Erisa Aulia Sihotang1, Mica Siar Meiriza2, Siti Mardiah3, Dwi Atika Zahara4, Khairunnisa Umi Al Mas5

Universitas Negeri Medan, Indonesia

Email: sabrinaaulia18@gmail.com1, micasiarmeiriza@gmail.com2, mardiahh.siti.826@gmail.com3, dwiatikazahra76@gmail.com4, khairunnisaumi15@gmail.com5

 

Keywords

Abstract

KIP College, Hedonic Lifestyle, Scholarships, Students, Education

Education is an effort to develop individual potential as a whole. However, challenges such as cost and access to education limit many children's opportunities to continue their education. The Indonesian government is trying to expand access through scholarship programs, including KIP Kuliah. This research aims to analyze the influence of KIP Kuliah on the hedonic lifestyle of Medan State University students class of 2023. The research uses quantitative methods with a descriptive approach, involving 50 students. Data collection was carried out through a Google Form questionnaire. The results of simple linear regression analysis show that there is a significant influence of KIP Kuliah on students' hedonic lifestyle, with a calculated t value of 3.920 which is greater than the t table of 2.00958 and a significance of 0.000 (0.000 < 0.05). KIP Kuliah contributed 24.2% to the tendency for hedonism. These findings indicate that some students use scholarship funds for consumer needs, which are influenced by environmental and personal factors.

Kata Kunci

Abstrak

KIP Kuliah, Gaya Hidup Hedonis, Beasiswa, Mahasiswa, Pendidikan

Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan potensi individu secara menyeluruh. Namun, tantangan seperti biaya dan akses pendidikan membatasi kesempatan banyak anak untuk melanjutkan pendidikan. Pemerintah Indonesia berupaya memperluas akses melalui program beasiswa, termasuk KIP Kuliah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh KIP Kuliah terhadap gaya hidup hedonis mahasiswa Universitas Negeri Medan angkatan 2023. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, melibatkan 50 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner Google Form. Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan adanya pengaruh signifikan KIP Kuliah terhadap gaya hidup hedonis mahasiswa, dengan nilai t hitung sebesar 3,920 yang lebih besar dari t tabel 2,00958 dan signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). KIP Kuliah berkontribusi sebesar 24,2% terhadap kecenderungan hedonisme. Temuan ini menunjukkan bahwa sebagian mahasiswa menggunakan dana beasiswa untuk kebutuhan konsumtif, yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pribadi.

Corresponding Author: Mica Siar Meiriza

micasiarmeiriza@gmail.com

 

 

 

PENDAHULUAN

Pendahuluan

Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Dengan memberikan bantuan biaya kuliah dan uang saku, program ini diharapkan mampu meringankan beban ekonomi mahasiswa dan meningkatkan motivasi mereka dalam menyelesaikan studi. Namun, di balik manfaatnya, muncul fenomena yang memerlukan perhatian khusus, yaitu gaya hidup hedonis yang teridentifikasi di kalangan sebagian penerima beasiswa. Hal ini menjadi ironi, mengingat beasiswa KIP dirancang untuk mendukung kebutuhan esensial mahasiswa, bukan untuk mendanai pola konsumsi berlebihan.

Perubahan gaya hidup pada mahasiswa penerima beasiswa sering kali dipengaruhi oleh pergeseran sosial dan ekonomi setelah menerima bantuan finansial. Dengan adanya dana yang relatif lebih stabil, beberapa mahasiswa cenderung terjebak dalam perilaku konsumtif, seperti membeli barang mewah, menghabiskan uang untuk hiburan, atau mengikuti tren yang tidak sejalan dengan tujuan program beasiswa. Fenomena ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran terkait efektivitas pemanfaatan dana beasiswa, tetapi juga dapat memengaruhi pencapaian akademik dan pengelolaan keuangan jangka panjang.

Penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan karena belum banyak kajian yang secara spesifik mengulas dampak penerimaan beasiswa terhadap perilaku konsumsi mahasiswa, terutama dalam konteks gaya hidup hedonis. Dengan mengidentifikasi hubungan antara beasiswa KIP dan gaya hidup hedonis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap evaluasi kebijakan beasiswa, sekaligus menjadi dasar untuk merancang strategi pembinaan yang lebih efektif bagi mahasiswa penerima beasiswa. Hal ini penting agar tujuan awal program, yaitu mendukung pendidikan dan kesejahteraan mahasiswa, dapat tercapai secara maksimal.

 

 

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif untuk memahami hubungan antara penerimaan beasiswa KIP Kuliah dan gaya hidup hedonis mahasiswa. Pemilihan metode ini didasarkan pada tujuan penelitian, yaitu untuk mengukur dan menganalisis secara sistematis data kuantitatif yang relevan dengan fenomena yang diamati. Pendekatan deskriptif dipilih karena mampu menggambarkan karakteristik populasi secara rinci, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pola perilaku mahasiswa penerima beasiswa.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah di salah satu perguruan tinggi tertentu. Sampel ditentukan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria mahasiswa aktif penerima beasiswa, berasal dari program studi tertentu, memiliki latar belakang ekonomi rendah, dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian. Jumlah sampel dihitung menggunakan rumus Slovin dengan tingkat toleransi kesalahan sebesar 5%, untuk memastikan representasi yang memadai dari populasi. Pemilihan sampel ini dilakukan karena keterbatasan waktu dan sumber daya, sekaligus memastikan fokus penelitian tetap relevan.

Instrumen penelitian berupa kuesioner tertutup dengan skala Likert 1-5, dirancang untuk mengukur dimensi gaya hidup hedonis dan pemanfaatan beasiswa. Validitas instrumen diuji melalui validitas isi (content validity) dengan melibatkan ahli di bidang pendidikan dan sosiologi untuk memastikan setiap butir pertanyaan relevan dan representatif terhadap variabel yang diukur. Uji validitas empiris dilakukan melalui analisis korelasi Pearson terhadap data uji coba awal. Sementara itu, reliabilitas instrumen diuji menggunakan metode Alpha Cronbach, menghasilkan nilai koefisien lebih dari 0,70, yang menunjukkan konsistensi internal instrumen yang tinggi. Proses ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan dapat diandalkan dan valid untuk analisis lebih lanjut.

Analisis data dilakukan secara statistik deskriptif untuk menggambarkan profil sampel dan distribusi data yang berkaitan dengan variabel penelitian. Selain itu, uji hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana dilakukan untuk menentukan hubungan antara penerimaan beasiswa KIP Kuliah sebagai variabel bebas dan gaya hidup hedonis mahasiswa sebagai variabel terikat. Uji signifikansi dilakukan pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) untuk memastikan hasil analisis memiliki dasar statistik yang kuat.

Metodologi ini dipilih karena pendekatan kuantitatif deskriptif memungkinkan penelitian untuk menggambarkan hubungan antarvariabel secara objektif dan sistematis. Teknik purposive sampling digunakan untuk memastikan bahwa responden memiliki karakteristik spesifik yang relevan dengan fokus penelitian. Uji validitas dan reliabilitas memastikan bahwa instrumen penelitian memberikan hasil yang akurat dan dapat dipercaya, sementara analisis statistik memungkinkan hubungan antarvariabel diukur secara kuantitatif dengan tingkat akurasi yang tinggi. Dengan pendekatan ini, penelitian diharapkan mampu memberikan temuan yang valid, relevan, dan aplikatif dalam memahami serta mengatasi perilaku konsumtif di kalangan mahasiswa penerima beasiswa.

 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. UJI VALIDITAS DAN UJI REABILITAS

            Uji validitas adalah sebuah ukuran yang lakukan untuk menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau keabsahan suatu instrument penelitian yang digunakan. Sedangkan uji reabilitas digunakan untuk menguji suatu keadan dari sebuah instrument penelitian. Kuisioner dapat dikatakan andal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu kewaktu

1.1. Uji Validitas

Kriteria uji validitas yaitu dengan membandingkan nilai rh ( correlation ) dengan rt (tabel product moment) diaman n (jumlah sampel) = 50, jadi (50-2=48), dan dengan menggunakan taraf nyata yaitu 5% (0.05) maka diperoleh nilai r  tabel sebesar 0.235.

Tabel 1.1. Rangkuman hasil uji Validitas dari Variabel

Variabel

r hitung

r tabel

Keterangan

P1

0.235

0.438

Valid

P2

0.235

0.309

Valid

P3

0.235

0.252

Valid

P4

0.235

0.336

Valid

P5

0.235

0.358

Valid

P6

0.235

0.449

Valid

P7

0.235

0.372

Valid

P8

0.235

0.278

Valid

P9

0.235

0.309

Valid

P10

0.235

0.327

Valid

P11

0.235

0.502

Valid

P12

0.235

0.484

Valid

P13

0.235

0.533

Valid

P14

0.235

0.471

Valid

P15

0.235

0.476

Valid

P16

0.235

0.487

Valid

P17

0.235

0.540

Valid

P18

0.235

0.543

Valid

P19

0.235

0.433

Valid

P20

0.235

0.597

Valid

 

Dari tabel terlihat bahwa seluruh pertanyaan dalam penelitian dianggap valid karena r hitung > r table.

1.2. Uji Reabilitas

Uji reabilitas diolah dengan melakukan perhitungan dari Alpha Cronbach, yang memperlihatkan sebuah variabel yang digunakan pada penelitian ini cukup reliabel. Suatu instrument penelitiian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach's Alpha lebih besar dari 0.6.

Tabel 1.2. Hasil uji Reabilitas dari Variabel

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,768

20

 

 

 

 

 

 

Untuk 20 pertanyaan diperoleh nilai Cronbach's Alpha adalah 0.768 > 0.6. maka dapat dinyatakan bahwa kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini reliabel.

2.UJI ASUMSI KLASIK

2.1   Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan adalah untuk menguji apakah terdapat variabel sisa atau variabel pengganggu di dalam model regresi berdistribusi normal. Jika nilai tingkat signifikansi > 0,05, maka disebut normal.Begitu pula jika nilai tingkat signifikansinya < 0,05 maka berdistribusi datanya tidak normal. Berdasarkan keluaran SPSS, uji normalitas dapat diukur dengan menggunakan beberapa cara sebagai berikut :

a. Grafik Histogram Gambar

1. Uji Normalitas Grafis Histogram


Gambar 1. Uji Normalitas Grafis Histogram

Berdasarkan Gambar 1 di atas, dapat disimpulkan bahwa histogram memberikan hasil yaitu menunjukan bahwa pola histogram menunjukkan hasil berdistribusi tersebut adalah normal

b. Normal Probability Plot Gambar

 

2. Uji Normalitas Probability Plot

 

Gambar 2. Uji Normalitas Probability Plot

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Berdasarkan Gambar 2 tersebut terlihat sebaran titik-titiknya mendekati diagonal, sehingga dapat disimpulkan berdistribusi normal.

c. Analisis statistik Metode Kolmogrov- Smirnov

Data berdistribusi normal jika Hasil uji normalitas One Sample Kolmogorov Smirnov Test menunjukan bahwa nilai Asymp. sig > 0,05. Hasil dari uji Kolmogrov- Smirnov untuk masing masing variabel disajikan pada Tabel.

Tabel 2.1 Uji Kolmogrov – Smirnov

 

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

Unstandardized Residual

N

50

Normal Parametersa,b

Mean

.0000000

Std. Deviation

7.63567999

Most Extreme Differences

Absolute

.143

Positive

.143

Negative

-.070

Test Statistic

.143

Asymp. Sig. (2-tailed)

.012c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

 

Terlihat dari tabel diatas, nilai Asymp. sig > 0,05 dimana pada tabel di atas  0.12 > 0.05 itu artinya bahwa data diatas berdistribusi normal.

2.2   Uji Multikolienaritas

Uji multikoliniearitas adalah uji yang dilakukan untuk memastikan tidak terdapat korelasi sempurna antara variabel independen dengan melihat nilai toleransi dan faktor inflasi varian (VIF).

Jika nilai toleransi di atas 0,10 dan VIF < 10, ini menunjukkan bahwa model regresi tidak mengalami multikolinearitas.Beikut adalah hasil dari Pengujian multikoliniearitas :

 

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig.

Collinearity Statistics

B

Std. Error

Beta

Tolerance

VIF

1

(Constant)

47.972

4.979

 

9.635

.000

 

 

Kip Kuliah

-.594

.121

-.579

-4.922

.000

1.000

1.000

a. Dependent Variable: Gaya Hidup Hedonisme

 

Tabel 2.2 Uji Multikolienaritas

Berdasarkan tabel di atas, menggunakan SPSS 25, terlihat nilai Tolerance dan Nilai VIF sama-sama sebesar 1.000, yang berarti nilai toleransinya 1.000 < 0.10 dan VIF 1.000 < 10.00. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data ini tidak mengalami multikolinearitas karena nilainya kurang dari 10.

 

2.3. Uji Heteroskedastisitas

Untuk mendeteksi keberadaan heteroskedastisitas, perhatikan pola tertentu seperti bentuk poin dengan beberapa pola teratur (bergelombang, lebar lalu perkecil) yang menunjukkan adanya heteroskedastisitas. Namun, jika tidak terdapat pola yang jelas dalam distribusi data di atas dan di bawah sumbu Y, serta nilai 0 di bawahnya, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, atau dengan kata lain, terdapat homoskedastisitas yang memenuhi syarat uji asumsi klasik.

 

 

 

Gambar 3. Uji Heteroskedastisitas

 

 

 

 

 

 

 

 

Dari hasil di atas, terlihat bahwa titik-titik tersebar di sekitar titik nol tanpa pola tertentu. Dapat disimpulkan bahwa hasil tersebut memenuhi uji heteroskedastisitas, tidak ada heteroskedastisitas, dan memenuhi syarat uji asumsi klasik.

3.       UJI REGRESI LINEAR SEDERHANA

Regesi linear sederhana adalah metode statistik yang digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antar variabel terikat memiliki dua buah variabel atau lebih maka dapat dicari tahu bagaimana varaibe-variabel itu saling berhubungan atau dapat diramalkan.

3.1 Analisis Regresi Linear Sederhana

Tujuan dari dilakukannya uji regresi linear sederhana dalam penelitian ini yaitu untuk mempelajari apakah variabel terikat juga mengalami perubahan jika variabel bebas berubah.

Hasil dari tes ini adalah:

                                        Tabel 3.1 Hasil Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

41.963

1.462

 

28.699

.000

Kip kuliah

.122

.031

.492

3.920

.000

a. Dependent Variable: Gaya hidup hedonisme mahasiswa

 

            Berdasarkan data pengujian di atas, terdapat persamaan regresi Y = 41,963 + 0,122X. Nilai konstantanya adalah 41,963. Koefisien regresi gaya hidup hedonisme mahasiswa sebesar 0,122, dengan tanda positif. Ini berarti bahwa 0,122 (X1) adalah nilai koefisien regresi variabel X1 terhadap Y. Artinya, jika variabel X1 naik satu satuan, Y akan meningkat sebesar 0,122 atau 12,2%.

Hasil di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1)      a = 41,963. Ini berarti jika variabel kip kuliah memiliki nilai tetap atau konstan, gaya hidup hedonisme mahasiswa adalah 41,963 satuan. Artinya, tanpa dipengaruhi oleh variabel kip kuliah, nilai gaya hidup hedonisme mahasiswa adalah 41,963.

2)         Koefisien regresi (b1) sebesar 0,122 menunjukkan bahwa jika variabel kip kuliah meningkat satu satuan, gaya hidup hedonisme mahasiswa (Y) akan meningkat sebesar 0,122 atau 12,2%.

3.2 Analisis Koefisien Determinasi

            Uji R Square digunakan untuk mengevaluasi kontribusi variabel kip kuliah (X1) terhadap gaya hidup hedonisme mahasiswa Universitas Negeri Medan (Y). Dalam konteks ini, koefisien determinasi dapat menjelaskan tingkat akurasi dan determinasi variabel bebas terhadap variabel terikat. Data hasil pengujian dengan SPSS 22 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.492a

.242

.227

.72559

a. Predictors: (Constant), Kip kuliah

 

 

 

 

 

 

           

Dari tabel 3.2 di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,242 menunjukkan bahwa sekitar 24,2% variabilitas dalam kip kuliah dapat dijelaskan oleh faktor-faktor gaya hidup hedonisme mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa kip kuliah sangat dipengaruhi oleh variabel X1.

 

3.3 Uji Hipotesis

Uji T

            Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan hipotesis mana yang akan diterima dan mana yang akan ditolak. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini bahwa kip kuliah memiliki pengaruh terhadap gaya hidup hedonisme mahasiswa. Diketahui bahwa penggunaan kip kuliah berpengaruh secara signifikan terhadap gaya hidup hedon mahasiswa Universitas Negeri Medan. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS 22, dengan hasil berikut:

    Tabel 3.3 Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

41.963

1.462

 

28.699

.000

Kip kuliah

.122

.031

.492

3.920

.000

a. Dependent Variable: Gaya hidup hedonism mahasiswa

 

Berdasarkan data yang ditampilkan, diperoleh nilai t hitung untuk variabel kip kuliah sebesar 3,920, melebihi nilai t tabel sebesar 2,00958, dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Ini menunjukkan adanya pengaruh parsial yang signifikan antara kip kuliah dan gaya hidup hedonisme mahasiswa.

Berdasarkan data yang telah disajikan, ditemukan nilai signifikansi (Sig) sebesar 0,000, yang menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Selain itu, nilai t hitung (3,920) lebih besar dari t tabel (2,00958). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima, menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari tingkat pendidikan terhadap gaya hidup hedonisme mahasiswa.

            Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya hubungan signifikan antara penerimaan beasiswa KIP Kuliah dengan gaya hidup hedonis mahasiswa. Secara teoritis, temuan ini dapat dikaitkan dengan teori konsumsi conspicuous (Thorstein Veblen), yang menjelaskan bahwa individu cenderung memamerkan status sosial mereka melalui pola konsumsi barang mewah atau perilaku yang menunjukkan prestise. Dalam konteks ini, mahasiswa penerima KIP Kuliah, meskipun berasal dari keluarga kurang mampu, bisa terdorong untuk menyesuaikan diri dengan gaya hidup teman-teman sebaya mereka di lingkungan kampus, yang mungkin berasal dari latar belakang ekonomi lebih tinggi. 

Teori kebutuhan hierarki Maslow juga relevan, khususnya pada level kebutuhan sosial dan penghargaan diri. Beberapa mahasiswa mungkin memanfaatkan dana beasiswa bukan untuk memenuhi kebutuhan dasar pendidikan (seperti biaya kuliah atau pembelian buku), tetapi untuk memenuhi kebutuhan sosial atau memperkuat status mereka di komunitas, yang bisa diterjemahkan dalam bentuk perilaku hedonis.

Perilaku hedonis memiliki implikasi negatif terhadap tujuan program beasiswa. Alih-alih membantu mahasiswa meningkatkan kualitas pendidikan mereka, penyalahgunaan dana berisiko menciptakan pola konsumsi yang tidak produktif. Akibatnya, mahasiswa yang seharusnya memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan diri bisa kehilangan fokus dan terjebak dalam lingkaran konsumsi yang tidak mendukung tujuan akademik mereka. 

Dampak lainnya adalah munculnya ketidakadilan sosial, karena perilaku hedonis oleh sebagian penerima beasiswa dapat menciptakan persepsi negatif terhadap program tersebut. Penerima beasiswa yang benar-benar memanfaatkan dana dengan baik mungkin akan terpengaruh oleh stigma ini, dan dukungan publik terhadap program beasiswa serupa bisa berkurang di masa depan.

 

KESIMPULAN

Pendidikan merupakan upaya penting untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi individu yang berkarakter, cerdas, dan berkontribusi pada masyarakat. Program beasiswa, seperti KIP Kuliah, dirancang untuk memperluas akses pendidikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Namun, meskipun tujuan program ini mulia, penelitian menunjukkan adanya penyalahgunaan dana oleh sebagian penerima beasiswa yang justru menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan konsumtif dan gaya hidup hedonis.

Studi ini menemukan bahwa ada pengaruh signifikan antara penerimaan KIP Kuliah dan gaya hidup hedonis mahasiswa. Banyak mahasiswa penerima KIP Kuliah mengalihkan dana untuk pembelian barang-barang mewah, aktivitas hiburan, atau kebutuhan konsumtif lainnya, alih-alih memanfaatkan dana tersebut untuk pendidikan. Fenomena ini didorong oleh faktor sosial, lingkungan, media, serta kurangnya manajemen keuangan yang baik.

Penyalahgunaan dana ini tidak hanya merugikan individu yang seharusnya mendapatkan manfaat dari program, tetapi juga menciptakan ketimpangan sosial dan citra buruk bagi program beasiswa. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi kebijakan, pengawasan lebih ketat, dan edukasi keuangan kepada mahasiswa penerima beasiswa. Sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan dana beasiswa dimanfaatkan secara tepat guna mencapai tujuan utama, yakni meningkatkan akses pendidikan dan memutus rantai kemiskinan.

 

BIBLIOGRAFI

Amelia, F., J. Jarudin, and L. Husnita. 2023. “Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Sumatera Barat (UPGRISBA).” Jurnal Pendidikan Tambusai 7:18409–13.

Anggun Putri Ady Triyas, Dwi Rizky Wulan Maulida, and Elanda Cika Alodya Nathania. 2023. “Realitas Tersembunyi : Praktik Dramaturgi Mahasiswa Penerima Beasiswa KIPK.” Concept: Journal of Social Humanities and Education 2(4):253–67.

Apriyani Br Rangkuti, Putri, Fadillah Hanum, and Dini Lestari. 2023. “Manajemen Pengelolaan Keuangan Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP Kota Medan (Studi Kasus Mahasiswa Di Kota Medan).” Jurnal Akuntansi Keuangan Dan Bisnis 1(2):38–43.

Atis, Rakina, Suharli Manoma, and Sahrul Hi. dan Posi. 2022. “Manajemen Pengelolaan Keuangan Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi Dan KIP-Kuliah (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Hein Namotemo).” Trust Riset Akuntansi 10(1):1–14.

Ciek Julyati Hisyam, Husnul Khotimah, Kartika Dewi, and Santika Virdi. 2024. “Analisis Fenomena Hedonisme Di Kalangan Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP Kuliah: Perspektif Sosio-Ekonomi Baru.” Populer: Jurnal Penelitian Mahasiswa 3(2):16–30.

Diniyati, Aghnia Ilmi, Gina Fadillah, Livia Anggina, Raka Prasetya, Salwa Salsabila, Surani Erni Morowati, and Rama Wijaya Abdul Rozak. 2024. “Pola Pengeluaran Penerima Beasiswa KIP KULIAH: Prioritas Penggunaan Dana Antara Kebutuhan Esensial Dan Gaya Hidup.” Jurnal Inovasi Manajemen, Kewirausahaan, Bisnis Dan Digital 1(2):81–93.

Irene Dwi Ardianty, Syafiq Febriyanto, R.Aj Cahya Dira Aulia Putri, Ardiya Pramesti Regita Cahyani, and Mohamad Djasuli. 2024. “Penyalahgunaan Dana Kartu Indonesia Pintar Kuliah Dan Dampaknya Terhadap Pendidikan Di Indonesia.” Collegium Studiosum Journal 7(1):28–36. doi: 10.56301/csj.v7i1.1193.

Kholidin, F. I., J. Ahmad, H. Khusairi, and ... 2023. “Pendampingan Mahasiswa KIP-K Institut Agama Islam Negeri Kerinci Dalam Meningkatkan Negotiation Skill.” Journal of Comunity Service 1(1):33–40.

Mica Siar Meiriza, Graciela Br Sembiring, Vidia Wardana, Melody Sitorus, and Nur Sakinah. 2023. “Analisis Beasiswa Kip Kuliah Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ekonomi Di Universitas Negeri Medan Tahun 2023.” Al-Ihda’ : Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran 18(1):905–16.

Mufidah, Elia Firda, and Peppy Sisca Dwi Wulansari. 2018. “Gaya Hidup Hedonisme Mahasiswa Pascasarjana Di Media Sosial.” JKI (Jurnal Konseling Indonesia) 3(2):33–36.

Nikmah, A. N., D. R. Rohmania, and ... 2023. “Sosialisasi Manajemen Keuangan Dana KIP-K Yang Efektif Bagi Mahasiswa Di Asrama Pelajar Islam Al-Barqy Rowolaku.” Abdi Unisap … 1:84–89.

Rahman, Abd, Sabhayati Asri Munandar, Andi Fitriani, Yuyun Karlina, and Yumriani. 2022. “Pengertian Pendidikan, Ilmu Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan.” Al Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam 2(1):1–8.

Sariri, Fatimah, and Indah Prabawati. 2024. “Evaluasi Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (Kip-K) Di Universitas Negeri Surabaya.” Publika 238–51.

Sayidah, Vira Nurul, Amaris Joella, Gregoria Maisy Dwi Lestari, and Regina Habibah Ramdany. 2024. “Media Baru Sebagai Ruang Emosional Publik: Diskursus Penyalahgunaan KIP-K Di Media Sosial X Periode April-Mei 2024.” Deviance Jurnal Kriminologi 8(1):1.

Suryasuciramdhan, Arfian, Maya Meliasari, Bernika Meilani Ifada, and Muhammad Adnan Faidh. 2024. “Analisis Framing Dalam Kasus Penyalahgunaan Kip Kuliah Mahasiswi Universitas Diponegoro Di Media Sosial X Dan Media Online Kompas.Tv.” Journal of Creative Student Research (JCSR) 2(3):40–51.

Wahyudi, Anwar, Etta Mamang Sangadji, Nunuk Indarti, and Gaya Hidup. 2024. “Issn : 3025-9495.” 8(9).

Winata, Rani, and Rifa Khairunnisa. 2023. “Pengaruh Penggunaan Dana KIP-K Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Mahasiswa Dalam Prespektif Ekonomi Islam (Studi Pada Mahasiswa Penerima KIP- K UIN Raden Intan Lampung).” Business and Enterpreneurship Journal (BEJ) 4(1):8–14.

Yuniarsih, Eka, Rani Tiarani, Rosan Fariyanda, Endah Yuli Astuti Raki, and Fera Damayanti. 2024. “Pengaruh Gaya Hidup Dan Mental Accounting Terhadap Pengelolaan Keuangan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah (Studi Kasus: Mahasiswa FEB UNTAN).” Jurnal Audit Dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tanjunpura 13(1):111–37.

Zainal, Rahmi, Kiki Joesyiana, Haznil Zainal, Sri Wahyuni, and Annesa Adriyani. 2023. “Manajemen Pengelolaan Keuangan Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP Kuliah Pada Perguruan Tinggi Di Lingkungan Yayasan Pendidikan Persada Bunda (STIE–STISIP–STBA–STIH).” JIPM: Jurnal Inovasi Pengabdian Masyarakat 1(1):1–5.